Selamat siang, pagi, petang, senja, malam . . .
Ini adalah blog pertama saya, saya hanyalah mahasiswi biasa yang tidak terlalu pintar, tidak juga terlalu cantik. tapi, saya sedang berusaha mencoba menjadi pribadi yang baik dan bersinar seperti bintang itu. hehe melayang dong..
Tapi, dalam hidup saya pribadi begitu banyak hal yang telah saya lewati, benar-benar panjang dan sempet gak yakin sih bisa berada diposisi sekarang ini.
saya akan menceritakan sedikit tentang seorang gadis yang Tersenyum diatas Laut #apaan tersenyum kok diatas laut hihihi
Nama gadis itu Neti, dia gadis yang memiliki runrutan sejarah yang cukup menyedihkan dan memilukan tapi dia sadar sendiri bahwa dia tidak sendirian, dia tau persis jika diluar sana juga banyak orang yang mengalami nasib serupa dengan dia atau bahkan lebih-lebih. Orang tua nya berpisah begitu saja karena faktor yang cukup sepele dan dia tau persis itu adalah hal yang sepele. Ayahnya adalah orang Sumatera yang campuran jawa, ibunya jawa asli. Neti tidak sadar sejak kapan dongeng dalam hidupnya dimulai tapi dia menerima semua itu dengan ikhlas, dia percaya Tuhan pasti punya tujuan lain kenapa hal ini menimpa dirinya.
Sejak kecil dia hanya beberapa kali bertemu dengan ayahnya, bisa dihitung.
Ayahnya menetap di Pulau Sumatra sejak dia masih kecil. Dan dia tidak begitu menyadari perpisahan orangtuanya yaa karna dia memang masih kecil tida tau apa-apa, tapi perlahan dia mulai mengerti dan mencari tau apa yang terjadi dengan kedua orangtuanya.
Saat itu dia duduk dibangku kelas 6 sd. dia membuka buku harian milik ibunya
Dia membaca baris kata-kata yang ditulis oleh ibunya. Dia tidak menangis, entah dia tidak paham atau dia memang strong.
Sejak saat itu dia mulai banyak melamun
dia teringat kalimat yang dia baca "menurut tetangga-tetangga mu kau sudah menikah lagi, kau bahkan tidak pernah menghubungi ku. apa kau sudah tidak ingat lagi pada anakmu"
airmatanya menetes
pedih nestapa
berada diposisi yang siapapun anak pasti tidak menginginkannya
tidak ada ayah sebagai pelindung dan penopang setiap dalam hidupnya
hal yang lebih membuatnya miris ketika semua anak sebayanya memiliki orangtua yang lengkap, berangkat dan pulang sekolah dijemput orantuanya, tersenyum bahagia dengan seorang ayah, liburan jalan-jalan dengan keluarga. sedangkan dia tidak bisa merasakan kebahagiaan dengan orangtuanya
dia hanya bisa menguatkan hatinya, menguatkan jiwanya dan tersenyum dalam tangisnya.
dia tidak pernah menunjukkan airmatanya, dia selalu menangis ditempat persembunyiannya didalam kamar. dia menangis dan frustasi. Ibunya adalah sosok yang cuek. seperti tidak terjadi apa-apa, tapi ibunya juga menagis kala malam diatas sajadah. pernah beberapa kali Neti melihatnya, hatinya juga terisis tapi dia tidak menunjukkannya pada putri tunggalnya,dia bersikap tegar itulah yang ingin dia ajarkan pada putrinya.
mungkin itulah yang membuat Neti tetap tegar dan selalu tersenyum. meski hatinya lebih-lebih terisis.
di usianya yang masih belia dia harus belajar memahami perasaan yang bergejolak didalam hatinya.
dia belajar banyak hal dan mulai mengalihkan pandangan pikirannya pada berbagai macam buku bacaan sebagai pelarian dan hiburan untuk hatinya. karena hanya itu yang bisa dia temukan. dia tak pernah mendapatkan hiburan kebutuhan sekunder yang biasa di dapatkan orang lain. siapa yang akan memberinya, dia tau persis keluarganya tidaklah lengkap layaknya keluarga yang dimiliki teman-temannya.
Apakah ada yang bisa memahami perasaannya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar